-->

Awal mula berjanji dengan jari kelingking

 Hai kalian pernah gak lihat orang atau kalian sendiri yang pernah melakuakan janji dengan menggunakan kelingking,tapi dari mana ya tradisi atau kebudayaan berjanji menggunakan kelingking? atau kapan terbentuknya budaya ini?
tapi kali ini saya kan memberikan sebuah legenda berasal dari daratan Eropa tentang asal usul berjanji dengan kelingking in,ya munkin ini cuma dongeng atau apalah,tapi yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi hal tersebut,ya ambil maknanya gitu.


mungkin kalian bertanya dalam hati kenapa orang-orang berjanji dengan jari kelingking dan bukan dengan ibujari atau jari tengah(?)

Asal usul Berjanji Menggunakan Kelingking


Dahulu kala di daratan Eropa ada sorang putri dari bangsawan yang cantik dan memiliki strata social yang tinggi pada saat itu mengingat pada saat itu system social dan pemerintahan masih menggunakan sistem Monarki,tapi sesuai  dengan tradisi di sana jika sudah berumur sekitar 21-tahunan maka harus menikah dengan pangeran bangsawan lainnya,walau dia sering menolak para pangeran yang melamarnya dulu tapi sekarang dia harus menikah mau tidak mau,sampai di buatlah sebuah sayembara atau tes untuk menentukan siapa yang pantas,tapi tes terakhir hanya boleh di tentukan oleh sang putri sendiri sebagai tanpa penghormatan bagi sang putri,dan tes teranghir bisa di bilang mudah yaitu menebak jari yang di acungkan sang putri di belangkang tubuhnya.

Sampai tersisa 5 pangeran dari negeri sekitar itu,ada sang penasehat kerajaan yang mengawasi sang putri dari belakang untuk menghindari kecurangan dari sang putri,jadi dimulailah babak final tersebut dengan 5 finalis,hampir semua pangeran gagal tapi hanya tinggal satu pangeran yang tersisa,dia melihat sang putri yang cantik dan memperhatikan semuanya,akhirnya dia menjawab “jari kelingking” dan ternyata jawaban itu benar,maka menikahlah kedua pasangan bangsawan itu.

Tapi Perang Salib sedang berkecambuk dan para raja yang mati di gantikan para pangeran untuk melanjutkan perang tersebut tak terkecuali sang pangeran dan sang putri harus merelakan dia pergi tapi sebelum pergi dia meminta janji dari sang pangeran sambil mengacungkan jari kelingkingnya,”berjanjilah engkau akan mengaitkan jari kelingkingmu saat engkau kembali.”,air mata mengalir dari mata si putri yang sedang hamil tersebut.

Tapi tidak ada cinta dalam perang,lima tahun berlalu sang pangeran belum juga kembali,para pangeran dari negeri lain terus datang dan terus melamar tanpa henti tapi hal itu tidak akan berguna sedikit pun karna sang putri sudah berjanji.

Suatu hari yang cerah datang seorang anak laki-laki berbaju serba putih datang di kamar sang putri, sang putri yang kagetpun hanya terpaku,tapi sang anak laki-laki meminta sang putri mengacungkan jari kelingkingnya dan sang anak mengaitkan jarinya juga ke jari sang putri, “aku sudah memenuhi janjiku.” ,dan sang anak pun hilang tanpa jejak.

Tapi kebingungan sang putri berakhir,keesokan harinya dia menerima surat wasiat sang pangeran yang tertulis di bait pertamanya :

“Putri sayangku,bagaimana anak kita? Sehatkan,tolong besarkan dia,sayangi dia seperti kau menyayangiku,jika kau telah menerima surat ini tandanya aku sudah meninggal,maafkan aku,tapi kau harus kuat memimpin negeri seorang diri,jadikan tuhan sebagai pedomanmu.”

Maka giliran sang putri yang harus menepati janjinya kepada sang pangeran.

0 Response to "Awal mula berjanji dengan jari kelingking"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel